Friday, October 21, 2011

TELAAH FPS JATIM


T E L A A H
FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL  DI LINGKUNGAN
DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR


I.          PENDAHULUAN

Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah pelayanan sosial di Jawa Timur, dalam memberikan pelayanannya senantiasa harus berdasar pada kaidah-kaidah sebuah profesi, dalam hal ini profesi pekerjaan sosial yang bertumpu pada ilmu, nilai dasar dan keterampilan pekerjaan sosial. Sementara, UPT merupakan instansi teknis Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur yang melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur di bidang pembangunan kesejahteraan sosial. Salah satu unsur inti dan utama dalam memberikan pelayanan adalah pejabat fungsional pekerja sosial. Dengan demikian, peran fungsional pekerja sosial seharusnya sangatlah dominan dalam menentukan keberhasilan penanganan PMKS di Jawa Timur. Idealnya kondisi pekerja sosial tersedia secara memadai  baik secara kuantitas maupun kualitas.

Sunday, July 3, 2011

Nama dan Alamat UPT Dinsosprov Jatim

NAMA DAN ALAMAT UPT DI DINSOSPROV JATIM, 2011

1 UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN Anak Nganjuk Jl. Veteran No.47 Nganjuk 64419 (0358) 321737 fax. 0358-330779 Sasaran : Anak terlantar, yatim, piatu, yatim-piatu dalam usia sekolah ( 6 th s/d 18 th) antara usia SD s/d SLTA
Jumlah Pegawai : 33
Kapasitas : 105

2 UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN ANAK SITUBONDO Jl. Anggrek No.74 Situbondo (0338) 672124 Sasaran : Anak Yatim, Piatu, Yatim Piatu, Terlantar Usia Sekolah
Jumlah Pegawai : 31
Kapasitas : 130

Proses Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial di UPT Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur
















TAHAPAN PELAYANAN DAN REHABILITASI SOSIAL
DI DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR


I. Tahapan Inti Pelayanan Kesejahteraan Sosial

A. Pendekatan awal (engagement, intake, contack, and contract)


1. Pengertian

Pendekatan awal adalah suatu proses kegiatan penjajagan awal, konsultasi dengan pihak terkait; sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon klien, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan, dan penempatan calon klien; serta identifikasi sarana dan prasarana pelayanan.

Saturday, July 2, 2011

Profil UPT Rehsos ANKN Surabaya 2015




PROFIL UNIT PELAKSANA TEKNIS REHABILITASI SOSIAL ANAK NAKAL DAN KORBAN NAPZA
UPT REHSOS ANKN)SURABAYA
Jl. Raya Dukuh Kupang Timur XIIA/1 Surabaya, 60256, Tlp/fax (031) 5668080
Jl. Balongsari Dalam no. 1 Surabaya, 60186, tlp/fax (031) 7405256, Anton 081280931331, 

Cicih 085103031240


A. Pendahuluan

• Kenakalan anak dan remaja sudah semakin meningkat dari segi kualitas dan kuantitas. Kenakalan anak dan remaja bukan saja hanya merokok, melawan orang tua, bolos sekolah, keluyuran, berkelahi, tawuran atau mencuri saja, namun telah merambah kepada kenakalan yang intensitas dan tingkat kriminalitasnya tinggi, seperti memalak/mengompas, berjudi, narkoba (miras, ganja, obat-obatan, ekstasi, shabu, putau), bahkan memperkosa, merampok serta membunuh. Bagi pecandu NAPZA, jika tidak memiliki uang atau “kere” mereka bisa menggunakan bahan atau zat adiktif lainnya yang memiliki efek seolah-olah serupa dengan NAPZA disebut di atas. Bagi kalangan ekonomi lemah mereka mengkonsumsi kecubung, mengisap lem perekat sepatu, thinner, spidol bahkan mencampuradukan berbagai bahan adiktif itu menjadi satu, dan tidak jarang mengakibatkan OD (over dosis)

Friday, July 1, 2011

The Pocket Book of Social Worker (Buku Saku Pejabat Fungsional Pekerja Sosial)



JENJANG JABATAN DAN PANGKAT PEJABAT FUNGSIONAL PEKERJA SOSIAL
(Kepgub Jatim no. 51 Tahun 2003)


1. Jenjang Jabatan Pekerja Sosial Tingkat Terampil
a. Pekerja Sosial Pelaksana Pemula Pengatur Muda
b. Pekerja Sosial Pelaksana
1) Pengatur Muda Tingkat I (II/b)
2) Pengatur (II/c)
3) Pengatur Tingkat I (II/d)
c. Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan
1) Penata Muda (III/a)
2) Penata Muda Tingkat I (III/b)
d. Pekerja Sosial Penyelia
1) Penata (III/c)
2) Penata Tingkat I (III/d)

2. Jenjang Jabatan Pekerja Sosial Tingkat Ahli
a. Pekerja Sosial Pertama
1) Penata Muda (III/a)
2) Penata Muda Tingkat I (III/b)
b. Pekerja Sosial Muda
1) Penata (III/c)
2) Penata Tingkat I (III/d)
c. Pekerja Sosial Madya
1) Pembina (IV/a)
2) Pembina Tingkat I (IV/b)
3) Pembina Utama Muda (IV/c)



BUKU SAKU PEKERJA SOSIAL

Siapakah Pekerja Sosial?
Pekerja Sosial adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas dan tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan instansi pemerintah maupun pada badan/ organisasi sosial lainnya.

Apa kedudukan Pekerja Sosial?
Kedudukan Pekerja Sosial adalah sebagai Pelaksana teknis fungsional yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial pada instansi pemerintah maupun badan/ organisasi sosial lainnya.

Apa saja tugas pokok Pekerja Sosial?
Tugas pokok Pekerja Sosial adalah menyiapkan, melakukan, dan menyelesaikan kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial dan pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial.

Di bidang pelayanan apa saja Pekerja Sosial melaksanakan tugas pokoknya?
1. Pelayanan kesejahteraan anak, remaja, keluarga, dan lanjut usia.
2. Pelayanan pengembangan kelompok dan organisasi.
3. Pelayanan pengembangan komunitas dan masyarakat.
4. Pelayanan pemeliharaan penghasilan (bantuan sosial, asuransi sosial, dsb).
5. Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi para eks pelanggar hukum dan perilaku
menyimpang (tuna sosial)
6. Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang cacat (fisik, netra, rungu, dan
mental)
7. Pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi eks pasien penyakit kronis dan menular.
8. Pelayanan kesejahteraan sosial di bidang industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
9. Pelayanan kesejahteraan sosial di bidang kesehatan umum dan jiwa
10. Pelayanan kesejahteraan sosial di bidang pendidikan/ sekolah.

Di mana saja Pekerja Sosial melaksanakan tugas pokoknya?
1. Di lembaga-lembaga pelayanan kesejahteraan sosial, baik lembaga milik pemerintah
maupun masyarakat.
2. Di Masyarakat, baik masyarakat perdesaan (rural), pinggiran (sub-urban), dan
perkotaan (urban).

Apa saja jenjang jabatan fungsional pekerja sosial?
1. Tingkat Terampil
2. Tingkat Ahli

Apa kompetensi Pekerja Sosial tingkat terampil?
Kompetensi Pekerja Sosial tingkat terampil adalah merancang, melaksanakan, mensupervisi, dan mengevaluasi:
1. Pelayanan kesejahteraan sosial (pendekatan awal; asesmen; penyusunan rencana;
pelaksanaan; evaluasi, terminasi, dan rujukan; serta bimbingan dan pembinaan
lanjut).
2. Pengembangan profesi pekerjaan sosial (pembuatan karya tulis ilmiah,
penerjemahan/ penyaduran buku dan bahan lainnya, pembuatan buku/ pedoman/
petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis, berpartisipasi aktif dalam penerbitan
buku/ majalah, dan pelaksanaan studi banding di bidang kesejahteraan sosial).

Apa kompetensi Pekerja Sosial tingkat ahli?
Kompetensi Pekerja Sosial tingkat ahli selain dalam merancang, melaksanakan, mensupervisi, dan mengevaluasi :
1. Pelayanan kesejahteraan sosial.
2. Pengembangan profesi pekerjaan sosial.
3. Pengembangan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial, seperti: pengkajian
kebijakan dan perencanaan program pelayanan, pengembangan model pelayanan, dan
evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial.

Apa yang dimaksud dengan Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pelayanan kesejahteraan sosial adalah serangkaian kegiatan pelayanan yang ditujukan untuk membantu individu, keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang membutuhkan atau mengalami permasalahan sosial, baik yang bersifat pencegahan, perlindungan, pemberdayaan, pelayanan dan rehabilitasi sosial, maupun pengembangan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi dan atau memenuhi kebutuhan secara memadai, sehingga mereka mampu melaksanakan fungsi sosial.

Apa saja tahapan Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1. Pendekatan awal (engagement, intake, contack, and contract)
2. Pengungkapan dan pemahaman masalah (assessment)
3. Penyusunan rencana pemecahan masalah (planning)
4. Pelaksanaan pemecahan masalah (intervention)
5. Evaluasi, terminasi dan rujukan
6. Bimbingan dan pembinaan lanjut

Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Awal?
Pendekatan awal adalah suatu proses kegiatan penjajagan awal, konsultasi dengan pihak terkait; sosialisasi program pelayanan, identifikasi calon penerima pelayanan, pemberian motivasi, seleksi, perumusan kesepakatan, dan penempatan calon penerima pelayanan; serta identifikasi sarana dan prasarana pelayanan.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pendekatan Awal?
1. Melaksanakan penjajagan awal dengan pihak terkait.
2. Melaksanakan konsultasi dengan pihak terkait dalam persiapan sosialisasi.
3. Menyusun rancangan sosialisasi program pelayanan.
4. Menyusun materi sosialisasi program pelayanan.
5. Mengumpulkan data peserta sosialisasi program pelayanan.
6. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap masyarakat luas.
7. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap kelompok sasaran program
pelayanan kesejahteraan sosial.
8. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap pihak yang berpengaruh.
9. Memberikan supervisi dalam sosialisasi program pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
10. Melaksanakan evaluasi proses sosialisasi program pelayanan.
11. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui kunjungan rumah (home
visit)
12. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui kunjungan ke kantong-
kantong penyandang masalah.
13. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui pertemuan dengan
masyarakat.
14. Memberikan supervisi dalam identifikasi calon penerima pelayanan kepada Pekerja
Sosial di bawahnya.
15. Menyusun rancangan kegiatan pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
16. Melaksanakan kegiatan pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
17. Memberikan supervisi dalam kegiatan pemberian motivasi kepada calon penerima
pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
18. Melaksanakan evaluasi proses pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
19. Menyusun rancangan kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
20. Menyusun pedoman wawancara untuk kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
21. Meneliti kelengkapan persyaratan administrasi calon penerima pelayanan.
22. Melaksanakan wawancara penentuan kelayakan menerima pelayanan (elijibilitas)
calon penerima pelayanan.
23. Menginformasikan hasil seleksi kepada calon penerima pelayanan, keluarga, dan
lembaga pengirim.
24. Melaksanakan rujukan calon penerima pelayanan ke lembaga pelayanan lain.
25. Memberikan supervisi dalam kegiatan seleksi calon penerima pelayanan kepada
Pekerja Sosial di bawahnya.
26. Melaksanakan evaluasi kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
27. Mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang calon penerima pelayanan.
28. Merumuskan kesepakatan hak dan kewajiban antara pekerja sosial dengan penerima
pelayanan.
29. Mengidentifikasi sarana dan prasarana pelayanan.
30. Melaksanakan penempatan penerima pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (Assessment)?
Asesmen adalah suatu proses kegiatan pengumpulan dan analisis data untuk mengungkapkan dan memahami masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima pelayanan.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengungkapan dan Pemahaman Masalah (assessment)?
1. Menyusun rancangan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan.
2. Menyusun instrumen asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
3. Melaksanakan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
4. Memberikan supervisi dalam kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
5. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai penyaji.
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
7. Menyusun laporan hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
8. Melaksanakan evaluasi proses asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Pemecahan Masalah (Planning)?
Perencanaan pemecahan masalah adalah suatu proses perumusan tujuan dan kegiatan pemecahan masalah, serta penetapan berbagai sumber daya (manusia, biaya, metode-teknik, peralatan, sarana-prasarana, dan waktu) yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Perencanaan Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan kegiatan dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan.
2. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
fisik.
3. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
psikososial.
4. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
sosial.
5. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam bimbingan
keterampilan.
6. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam pengembangan
masyarakat.
7. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam resosialisasi.
8. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam advokasi.
9. Memberikan supervisi dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
10. Melaksanakan kegiatan fasilitasi temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan
masalah penerima pelayanan.
11. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai penyaji kegiatan bimbingan fisik, keterampilan, dan
resosialisasi.
12. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai penyaji kegiatan bimbingan psikososial, sosial, pengembangan
masyarakat, dan advokasi.
13. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
14. Mensosialisasikan rencana pemecahan masalah kepada penerima pelayanan.
15. Melaksanakan evaluasi proses penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Pelaksanaan Pemecahan Masalah (Intervention)?
Pelaksanaan pemecahan masalah adalah suatu proses penerapan rencana pemecahan masalah yang telah dirumuskan. Kegiatan pemecahan masalah yang dilaksanakan adalah melakukan pemeliharaan, pemberian motivasi, dan pendampingan kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik, bimbingan keterampilan, bimbingan psikososial, bimbingan sosial, pengembangan masyarakat, resosialisasi, dan advokasi.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah penerima pelayanan.
2. Melaksanakan pemeliharaan fisik penerima pelayanan.
3. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik.
4. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan psikososial.
5. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan sosial.
6. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan keterampilan.
7. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam pengembangan masyarakat.
8. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam resosialisasi.
9. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam advokasi.
10. Melaksanakan kegiatan pendampingan penerima pelayanan dalam kegiatan bimbingan
fisik dan keterampilan.
11. Melaksanakan kegiatan bimbingan psikososial terhadap penerima pelayanan.
12. Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial terhadap penerima pelayanan.
13. Melaksanakan kegiatan bimbingan pengembangan masyarakat terhadap penerima
pelayanan.
14. Melaksanakan kegiatan bimbingan resosialisasi terhadap penerima pelayanan.
15. Melaksanakan kegiatan advokasi terhadap penerima pelayanan.
16. Memantau aktivitas sehari-hari penerima pelayanan.
17. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan pendampingan penerima pelayanan
dalam kegiatan bimbingan fisik dan keterampilan.
18. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan psikososial terhadap
penerima pelayanan.
19. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan sosial terhadap
penerima pelayanan.
20. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan pengembangan masyarakat terhadap
penerima pelayanan.
21. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan resosialisasi terhadap
penerima pelayanan.
22. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan advokasi terhadap penerima
pelayanan.
23. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam pendampingan
bimbingan fisik.
24. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam pendampingan
bimbingan keterampilan.
25. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam bimbingan
psikososial.
26. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam bimbingan sosial.
27. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam resosialisasi.
28. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam pengembangan
masyarakat.
29. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam advokasi.
30. Melaksanakan evaluasi proses kegiatan pemecahan masalah penerima pelayanan.
31. Melaksanakan kegiatan penyiapan dan pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam
proses pelayanan.

Bimbingan apa saja yang dilakukan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Pemecahan Masalah?
1. Bimbingan fisik
2. Bimbingan keterampilan
3. Bimbingan psikososial
4. Bimbingan sosial
5. Bimbingan resosialisasi
6. Pengembangan masyarakat
7. Advokasi

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Fisik?
Pemberian pelayanan tempat tinggal, makanan bergizi, olah raga, senam kebugaran, pengecekan kesehatan, pengobatan, dan sejenisnya agar penerima pelayanan dapat melaksanakan aktivitas keseharian, memenuhi kebutuhan, dan atau memecahkan masalahnya.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Keterampilan?
Pemberian pelayanan keahlian dalam bidang perbengkelan, pertukangan, las, salon kecantikan, perkebunan, pertanian, komputer, internet, dan sejenisnya agar penerima pelayanan dapat memperoleh pekerjaan, memenuhi kebutuhan, dan atau memecahkan masalahnya.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Psikososial?
Pemberian pelayanan konseling agar penerima pelayanan mampu mengatasi kesulitan dan memecahkan masalah sosial-psikologis yang dihadapi.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Sosial?
Pemberian pelayanan sosialisasi, rehabilitasi sosial, perlindungan, pendampingan, aksesibilitas, dan sejenisnya agar penerima pelayanan dapat menjalin interaksi sosial yang baik dengan orang di lingkungan panti, keluarga, kelompok, organisasi, dan masyarakat luas, sehingga dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari, memenuhi kebutuhan, dan atau memecahkan masalahnya.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Resosialisasi?
Kegiatan mempersiapkan penerima pelayanan agar mau dan mampu bersosialisasi, menyesuaikan diri, dan beradaptasi dengan keluarga maupun lingkungan sosial, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Pengembangan Masyarakat?
Kegiatan pemberian informasi, pengetahuan, sikap, dan keterampilan kepada warga masyarakat agar mau dan mampu berinteraksi sosial dengan harmonis, memenuhi kebutuhan, dan mengatasi permasalahan yang dihadapi.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan Advokasi?
Pemberian pelayanan pembelaan dan perlindungan kepada penerima pelayanan melalui pemberian bantuan sosial, asuransi sosial, pemeliharaan penghasilan, pembelaan perkara, pencegahan penyalahgunaan, dan sejenisnya.

Metode-metode apa saja yang digunakan pekerja sosial dalam memecahkan masalah penerima pelayanan?
1. Metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga (social casework).
2. Metode pekerjaan sosial dengan kelompok (social group work)
3. Metode pekerjaan sosial dengan masyarakat (community development and community
organization).
4. Metode administrasi pekerjaan sosial (social work administration).
5. Metode penelitian pekerjaan sosial (social work research).

Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan individu dan keluarga?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu individu dan keluarganya yang mengalami permasalahan intrapsikis, interpersonal, psikososial, sosio-ekonomi, dan lingkungan sosial melalui relasional langsung tatap muka.

Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan kelompok?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu individu meningkatkan kemampuan berfungsi sosial dan mencapai tujuan yang diinginkan melalui pendekatan kelompok.

Apa yang dimasud dengan metode pekerjaan sosial dengan masyarakat?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk membantu warga dan kelompok masyarakat guna meningkatkan hubungan sosial di antara mereka, memotivasi warga masyarakat untuk mandiri, mengembangkan tanggung jawab kepemimpinan lokal, memberdayakan institusi lokal, dan memecahkan permasalahan yang dihadapi.

Apa yang dimasud dengan metode administrasi pekerjaan sosial?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk menggerakkan seluruh komponen organisasi melakukan proses sosial guna mentransformasikan kebijakan lembaga kepada implementasi pemberian pelayanan secara efektif dan efisien.

Apa yang dimasud dengan metode penelitian pekerjaan sosial?
Suatu metode pertolongan pekerjaan sosial yang difokuskan untuk menguji dan mengembangkan konsep maupun teori dengan prosedur ilmiah.

Apa yang dimasud dengan Evaluasi Pemecahan Masalah?
Evaluasi pemecahan masalah adalah suatu proses kegiatan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan pemecahan masalah dan atau indikator-indikator keberhasilan pemecahan masalah.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Evaluasi Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan evaluasi hasil pelayanan.
2. Menyusun instrumen evaluasi hasil pelayanan.
3. Melaksanakan evaluasi hasil pelayanan.
4. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara menyeluruh.
5. Memberikan supervisi dalam kegiatan evaluasi pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
6. Menyusun laporan kegiatan evaluasi pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Terminasi Pemecahan Masalah?
Terminasi adalah suatu proses kegiatan pemutusan hubungan pelayanan/ pertolongan antara lembaga dengan penerima pelayanan.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Terminasi Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan kegiatan terminasi pelayanan.
2. Mengidentifikasi kesiapan penerima pelayanan dalam menghadapi terminasi.
3. Melaksanakan kegiatan terminasi pelayanan.
4. Memberikan supervisi dalam kegiatan terminasi pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
5. Menyusun laporan kegiatan terminasi pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Rujukan?
Suatu kegiatan merancang, melaksanakan, mensupervisi, mengevaluasi, dan menyusun laporan kegiatan rujukan penerima program pelayanan kesejahteraan sosial.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Rujukan Pemecahan Masalah?
1. Menyusun rancangan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
2. Melaksanakan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
3. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
4. Memberikan supervisi dalam kegiatan rujukan pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
5. Menyusun laporan kegiatan rujukan pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Bimbingan dan Pembinaan Lanjut?
Bimbingan dan pembinaan lanjut adalah suatu proses pemberdayaan dan pengembangan agar penerima pelayanan dapat melaksanakan tugas-tugas kehidupan di lingkungan sosialnya.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Bimbingan dan Pembinaan Lanjut?
1. Menyusun rancangan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan.
2. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui bimbingan dan penyuluhan sosial.
3. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui bimbingan dan pendampingan secara individu.
4. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui koordinasi dengan pihak terkait.
5. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui penggalian dan pengkaitan dengan sistem sumber yang tersedia.
6. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan melalui pemberian bantuan pengembangan usaha.
7. Memantau perkembangan eks penerima pelayanan dalam masyarakat.
8. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut
terhadap eks penerima pelayanan.
9. Memberikan supervisi dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap
Pekerja Sosial di bawahnya.

Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pengembangan kualitas pelayanan adalah berbagai kegiatan yang dilaksanakan secara terencana dan sistematis dalam rangka meningkatkan dan menghasilkan kualitas pelayanan kesejahteraan sosial yang lebih baik melalui pengkajian terhadap kebijakan sosial, pengembangan model pelayanan, dan evaluasi terhadap program pelayanan kesejahteraan sosial.

Kegiatan apa saja yang dilakukan Pekerja Sosial dalam Pengembangan Kualitas Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1. Pengkajian kebijakan dan penyusunan rencana pelayanan.
2. Pengembangan model pelayanan.
3. Evaluasi pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Pengkajian Kebijakan dan Penyusunan Rencana Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Suatu proses merancang, menyusun instrumen, memberikan konsultasi, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyusun laporan pengkajian kebijakan dan perencanaan program pelayanan kesejahteraan sosial, baik untuk tingkatan mikro maupun makro.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengkajian Kebijakan dan Penyusunan Rencana Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1 Menyusun rancangan kegiatan pengkajian atau perencanaan pelayanan.
2 Menyusun instrumen pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
3. Memberikan konsultasi dalam pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
4. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan mikro.
5. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan makro.
6. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan mikro.
7. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan makro.
8. Mensosialisasikan laporan hasil pengkajian pelayanan.

Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Model Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial adalah suatu proses merancang konsep, menguji coba, dan mengembangkan model pelayanan kesejahteraan sosial, serta mengevaluasi, menyusun laporan, dan mensosialisasikan hasil pengembangan model pelayanan kesejahteraan sosial, baik untuk tingkatan mikro maupun makro.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengembangan Model Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1. Menyusun konsepsi pengembangan model pelayanan.
2. Melaksanakan uji coba model pelayanan.
3. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan mikro.
4. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan makro.
5. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat mikro.
6. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat makro.
7. Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkat mikro.
8. Mensosialisasikan laporan hasil uji cona model pelayanan untuk tingkat makro.

Apa yang dimaksud dengan Evaluasi Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial adalah suatu proses merancang, menyusun instrumen, melaksanakan evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial, serta menyusun laporan dan mensosialisasikan hasil evaluasi program pelayanan kesejahteraan sosial, baik untuk tingkatan mikro maupun makro.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Evaluasi Program Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
1. Menyusun rancangan evaluasi pelayanan pada tingkat mikro.
2. Menyusun rancangan evaluasi pelayanan pada tingkat makro.
3. Menyusun instrumen evaluasi pelayanan untuk tingkat mikro.
4. Menyusun instrumen evaluasi pelayanan untuk tingkat makro.
5. Melaksanakan evaluasi pelayanan untuk tingkat mikro.
6. Melaksanakan evaluasi pelayanan untuk tingkat makro.
7. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat mikro.
8. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat makro.
9. Mensosialisasikan laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat mikro.
10. Mensosialisasikan laporan hasil evaluasi pelayanan tingkat makro.

Apa yang dimaksud dengan Pengembangan Profesi Pekerjaan Sosial?
Pengembangan profesi pekerjaan sosial adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan Pekerja Sosial untuk meningkatkan dan mengembangkan profesi pekerjaan sosial melalui pembuatan karya ilmiah, penyusunan buku, aktif dalam penerbitan ilmiah, dan studi banding di bidang kesejahteraan sosial.

Kegiatan apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial dalam Pengembangan Profesi Pekerjaan Sosial?
1. Pembuatan karya tulis/ karya ilmiah di bidang pelayanan kesejahteraan sosial.
2. Penerjemahan/ penyaduran buku dan bahan lainnya di bidang pelayanan kesejahteraan
sosial,
3. Pembuatan buku/ pedoman/ petunjuk pelaksanaan/ petunjuk teknis di bidang
pelayanan kesejahteraan sosial,
4. Partisipasi aktif dalam penerbitan buku/ majalah di bidang pelayanan
kesejahteraan sosial
5. Pelaksanaan studi banding di bidang kesejahteraan sosial.

Apa yang dimaksud dengan Pembuatan Karya Tulis Ilmiah di bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pembuatan karya tulis ilmiah adalah suatu kegiatan menulis artikel di bidang pelayanan kesejahteraan sosial dengan kaidah atau tata cara ilmiah.

Apa yang dimaksud dengan Penerjemahan/ Penyaduran Buku dan Bahan lainnya di bidang Kesejahteraan Sosial?
Pekerja Sosial menterjemahkan buku atau bahan lain di bidang kesejahteraan sosial yang berbahasa asing ke dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Apa yang dimaksud dengan Pembuatan Buku/ Pedoman/ Petunjuk Pelaksanaan/ Petunjuk Teknis di bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pekerja Sosial menyusun buku, pedoman, petunjuk pelaksanaan, dan petunjuk teknis di bidang pelayanan kesejahteraan sosial dengan mengacu pada ketentuan yang telah ditetapkan oleh lembaga pelayanan kesejahteraan sosial tingkat pusat atau daerah.

Apa yang dimaksud dengan Berpartisipasi secara aktif dalam Penerbitan Buku/ Majalah di bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pekerja Sosial berperan aktif dalam penerbitan buku atau majalah ilmiah di bidang pelayanan kesejahteraan sosial, baik yang diterbitkan oleh lembaga tempatnya bekerja atau di lembaga lain.

Apa yang dimaksud dengan Pelaksanaan Studi Banding di bidang Pelayanan Kesejahteraan Sosial?
Pekerja Sosial melakukan kunjungan ke lembaga pelayanan kesejahteraan sosial lain untuk mengetahui kelebihan dan keunggulan lembaga tersebut untuk kemudian mengimplementasikannya di lembaga pelayanan tempatnya bekerja.

Apa ada kegiatan penunjang yang dilakukan Pekerja Sosial?
Ada dan cukup banyak.

Kegiatan penunjang apa saja yang dilaksanakan Pekerja Sosial?
1. Sebagai pengajar/ pelatih di bidang kesejahteraan sosial.
2. Berperan serta dalam seminar/ lokakarya di bidang pelayanan kesejahteraan sosial.
3. Menjadi anggota dalam organisasi profesi Pekerja Sosial.
4. Menjadi anggota dalam Tim Penilai Jabatan Fungsional Pekerja Sosial.
5. Memperoleh gelar kesarjanaan lainnya.
6. Memperoleh penghargaan/ tanda jasa.

Apa saja jenjang jabatan Pekerja Sosial pada tingkat terampil?
1. Pekerja sosial pelaksana pemula
2. Pekerja sosial pelaksana
3. Pekerja sosial pelaksana lanjutan
4. Pekerja sosial penyelia

Apa saja jenjang jabatan Pekerja Sosial pada tingkat ahli:
1. Pekerja sosial pertama
2. Pekerja sosial muda
3. Pekerja sosial madya

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Pelaksana Pemula?
1. Mengumpulkan data peserta sosialisasi program pelayanan.
2. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui kunjungan rumah (home
visit).
3. Meneliti kelengkapan persyaratan adminitrasi calon penerima pelayanan.
4. Mengumpulkan data dan informasi tambahan tentang calon penerima pelayanan.
5. Mengidentifikasi sarana dan prasarana pelayanan.
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
7. Melaksanakan kegiatan fasilitasi temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan
masalah penerima pelayanan.
8. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
9. Melaksanakan pemeliharaan fisik penerima pelayanan.
10. Memantau aktivitas sehari-hari penerima pelayanan.
11. Melaksanakan kegiatan penyiapan dan pemeliharaan alat-alat yang digunakan dalam
pelayanan.
12. Memantau perkembangan eks penerima program pelayanan dalam masyarakat.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Pelaksana?
1. Melaksanakan penjajagan awal dengan pihak terkait.
2. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap kelompok sasaran.
3. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui kunjungan ke kantong-
kantong penyandang masalah.
4. Menginformasikan hasil seleksi kepada calon penerima pelayanan, keluarga, dan
lembaga pengirim.
5. Melaksanakan penempatan penerima pelayanan.
6. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
7. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
8. Melaksanakan kegiatan pendampingan penerima pelayanan dalam kegiatan bimbingan
fisik dan keterampilan.
9. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan pendampingan penerima pelayanan
dalam kegiatan bimbingan fisik dan keterampilan.
10. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan sosial terhadap
penerima pelayanan.
11. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan resosialisasi terhadap
penerima pelayanan.
12. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil program pelayanan secara menyeluruh.
13. Mengidentifikasi kesiapan penerima pelayanan dalam menghadapi terminasi.
14. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
15. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan dalam bentuk memberikan bantuan pengembangan usaha.
16. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut
terhadap eks penerima pelayanan.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Pelaksana Lanjutan?
1. Melaksanakan konsultasi dengan pihak terkait dalam persiapan sosialisasi.
2. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap masyarakat luas.
3. Melaksanakan identifikasi calon penerima pelayanan melalui pertemuan dengan
masyarakat.
4. Melaksanakan kegiatan pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
5. Melaksanakan wawancara penentuan kelayakan calon penerima pelayanan.
6. Melaksanakan rujukan calon penerima pelayanan ke lembaga pelayanan lain.
7. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
8. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
9. Mensosialisasikan rencana pemecahan masalah kepada penerima pelayanan.
10. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan fisik.
11. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan keterampilan.
12. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam resosialisasi.
13. Melaksanakan kegiatan bimbingan resosialisasi terhadap penerima pelayanan.
14. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan psikososial terhadap
penerima pelayanan.
15. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan bimbingan pengembangan masyarakat
penerima pelayanan.
16. Mengidentifikasi hambatan pelaksanaan kegiatan advokasi terhadap penerima
pelayanan.
17. Memberikan supervisi kepada pekerja sosial di bawahnya dalam pendampingan
bimbingan fisik.
18. Memberikan supervisi kepada pekerja sosial di bawahnya dalam pendampingan
bimbingan keterampilan.
19. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara menyeluruh.
20. Melaksanakan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
21. Menyusun laporan kegiatan evaluasi, terminasi, dan rujukan penerima pelayanan.
22. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan dalam bentuk bimbingan dan penyuluhan sosial.
23. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan dalam bentuk bimbingan dan pendampingan secara individual.
24. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan dalam bentuk koordinasi dengan pihak terkait.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Penyelia?
1. Melaksanakan sosialisasi program pelayanan terhadap pihak yang berpengaruh.
2. Memberikan supervisi dalam kegiatan seleksi calon penerima pelayanan kepada
pekerja sosial di bawahnya.
3. Melaksanakan evaluasi kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
4. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
5. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan fisik.
6. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan keterampilan.
7. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan resosialisasi.
8. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai penyaji rencana kegiatan bimbingan fisik, keterampilan, dan
resosialisasi.
9. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
10. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam bimbingan sosial.
11. Melaksanakan kegiatan bimbingan sosial terhadap penerima pelayanan.
12. Memberikan supervisi kepada pekerja sosial di bawahnya dalam resosialisasi.
13. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara meyeluruh.
14. Melaksanakan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan dalam bentuk menggali dan mengkaitkan dengan sistem sumber yang
tersedia.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Pertama?
1. Menyusun rancangan sosialisasi program pelayanan.
2. Menyusun materi sosialisasi program pelayanan.
3. Memberikan supervisi dalam sosialisasi program pelayanan kepada Pekerja Sosial di
bawahnya.
4. Melaksanakan evaluasi proses sosialisasi program pelayanan.
5. Memberikan supervisi dalam identifikasi calon penerima pelayanan kepada Pekerja
Sosial di bawahnya
6. Menyusun rancangan kegiatan pemberian motivasi terhadap calon penerima pelayanan.
7. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam kegiatan pemberian
motivasi terhadap calon penerima pelayanan.
8. Melaksanakan evaluasi proses pemberian motivasi kepada calon penerima pelayanan.
9. Menyusun rancangan kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
10. Menyusun pedoman wawancara untuk kegiatan seleksi calon penerima pelayanan.
11. Merumuskan kesepakatan hak dan kewajiban antara Pekerja Sosial dengan penerima
pelayanan.
12. Melaksanakan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
13. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai penyaji.
14. Melaksanakan kegiatan temu bahas hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem
sumber penerima pelayanan sebagai peserta.
15. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan psikososial.
16. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan bimbingan sosial.
17. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
pengembangan masyarakat.
18. Menyusun rencana pemecahan masalah bersama penerima pelayanan dalam rencana
kegiatan advokasi.
19. Melaksanakan kegiatan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah
penerima pelayanan sebagai penyaji rencana kegiatan bimbingan psikososial,
sosial, pengembangan masyarakat, dan advokasi;
20. Melaksanakan temu bahas dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan sebagai peserta.
21. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan bimbingan
psikososial.
22. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan pengembangan
masyarakat.
23. Memberikan motivasi kepada penerima pelayanan dalam kegiatan advokasi.
24. Melaksanakan kegiatan bimbingan psikososial terhadap penerima pelayanan.
25. Melaksanakan kegiatan pengembangan masyarakat terhadap penerima pelayanan.
26. Melaksanakan kegiatan advokasi terhadap penerima pelayanan.
27. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam bimbingan sosial.
28. Menyusun instrumen evaluasi hasil pelayanan.
29. Melaksanakan evaluasi hasil pelayanan.
30. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara menyeluruh.
31. Melaksanakan kegiatan terminasi pelayanan.
32. Menyusun rancangan kegiatan rujukan penerima pelayanan.
33. Memberikan supervisi dalam pelaksanaan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap
Pekerja Sosial di bawahnya.
34. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkatan mikro.
35. Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkatan mikro.
36. Menyusun rancangan evaluasi hasil pelayanan pada tingkatan mikro.
37. Menyusun instrumen evaluasi hasil pelayanan pada tingkatan mikro.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Muda?
1. Menyusun rancangan kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan.
2. Menyusun instrumen asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
3. Menyusun laporan hasil asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber penerima
pelayanan.
4. Menyusun rancangan kegiatan dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan.
5. Memberikan supervisi dalam penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
6. Melaksanakan evaluasi proses penyusunan rencana pemecahan masalah penerima
pelayanan.
7. Menyusun rancangan pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah penerima pelayanan.
8. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam bimbingan
psikososial.
9. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam pengembangan
masyarakat.
10. Memberikan supervisi kepada Pekerja Sosial di bawahnya dalam advokasi.
11. Melaksanakan evaluasi proses kegiatan pemecahan masalah penerima pelayanan.
12. Menyusun rancangan kegiatan evaluasi hasil pelayanan.
13. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara menyeluruh.
14. Menyusun rancangan kegiatan terminasi pelayanan.
15. Memberikan supervisi dalam kegiatan terminasi dan rujukan penerima pelayanan
kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
16. Menyusun rancangan kegiatan bimbingan dan pembinaan lanjut terhadap eks penerima
pelayanan.
17. Menyusun rancangan kegiatan pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
18. Menyusun instrumen pengkajian kebijakan dan perencanaan pelayanan.
19. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan mikro.
20. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan mikro.
21. Mensosialisasikan laporan hasil pengkajian pelayanan.
22. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan mikro.
23. Menyusun laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkatan makro.
24. Mensosialisasikan laporan hasil uji coba model pelayanan untuk tingkatan mikro.
25. Menyusun rancangan evaluasi pelayanan pada tingkatan makro.
26. Menyusun Instrumen evaluasi laporan hasil uji coba model pelayanan untuk
tingkatan makro.
27. Melaksanakan evaluasi program pelayanan pada tingkatan mikro.
28. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan pada tingkatan mikro.
29. Mempublikasikan laporan hasil evaluasi pelayanan pada tingkatan mikro.

Apa saja kegiatan Pekerja Sosial Madya?
1. Memberikan supervisi dalam kegiatan asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan kepada Pekerja Sosial di bawahnya.
2. Melaksanakan evaluasi proses asesmen masalah, kebutuhan, dan sistem sumber
penerima pelayanan.
3. Melaksanakan temu bahas evaluasi hasil pelayanan secara menyeluruh.
4. Memberikan konsultasi dalam pengkajian dan perencanaan pelayanan;
5. Melaksanakan pengkajian kebijakan pelayanan pada tingkatan makro.
6. Menyusun rencana pelayanan pada tingkatan makro.
7. Menyusun konsepsi pengembangan model pelayanan.
8. Melaksanakan uji coba model pelayanan.
9. Merumuskan dan mengembangkan model pelayanan pada tingkatan makro.
10. Melaksanakan evaluasi program pelayanan pada tingkatan makro.
11. Menyusun laporan hasil evaluasi pelayanan pada tingkatan makro.
12. Mempublikasikan laporan hasil evaluasi pelayanan pada tingkatan makro.


DAFTAR PUSTAKA

Barker, Robert L., 1987., The Social Work Dictionary., Maryland: Silver Spring: National Association of Social Workers.

Compton, Beulah R. dan Galaway, Burt., (1999)., Social Work Processes. (Sixth Edition)., Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company.

Hepworth, Dean H., Rooney, Ronald H., dan Larsen, Jo Ann., (1997)., Direct Social Work Practice: Theory and Skills., (Fifth Edition)., Pasific Grove: Brooks/Cole Publishing Company An International Thomson Publishing Company.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: KEP/03/M.PAN/1/2004., 2004., Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya, Jakarta: Biro Kepegawaian & Hukum Departemen Sosial.

Keputusan Bersama Menteri Sosial dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor: 09/HUK/2004., 2004., Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pekerja Sosial dan Angka Kreditnya, Jakarta: Biro Kepegawaian & Hukum Departemen Sosial.

Roberts, Albert R., dan Greene, Gilberts J., (2002)., Social Workers Desk Reference., New York: Oxford University Press.

Sheafor, Bradford W. dan Horejsi, Charles R., dan Horejsi, Gloria A. (2003). Techniques and Guidelines for Social Work Practice. (sixth edition) Boston: Allyn and Bacon.

Skidmore, Rex A., Thackeray, Milton G., dan Farley, O. Willian., (1994). Introduction to Social Work. New Jersey: Englewood Cliffs. Prentice-Hall International, Inc.

Zastrow, Charles H. (1999). The Practice of Social Work. (sixth edition). Pacific Grove: Brooks/Cole Publishing Company.

Children Learn What They Live (Anak Belajar dari Kehidupannya)




CHILDREN LEARN WHAT THEY LIVE

If a child lives with criticism, he learns to condemn
If a child lives with hostility, he learns to fight
If a child lives with redicule, he learns to be shy
If a child lives with shame, he learns to feel guilty
If a child lives with tolerance, he learns to be patient
If a child lives with couragement, he learns to be confident
If a child lives with praise, he learns to appreciate
If a child lives with fairness, he learns to justice
If a child lives with security, he learns to have faith
If a child lives with approval, he learns to like himself
If a child lives with acceptance and friendship, he learns to find love in the world



ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA

Jika anak dibesarkan dengan celaan, dia belajar memaki
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, dia belajar berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, dia belajar rendah diri
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, dia belajar menyesali diri
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, dia belajar menahan diri
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, dia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan pujian, dia belajar menghargai
Jika anak dibesarkan dengan perlakuan baik, dia belajar keadilan
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, dia belajar mempercayai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, dia belajar menyukai diri
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan


Sumber:
Dorothy Law Nolte,
Jalaludin Rakhmat, 1991:102
Edi Suharto, 1997:361

Wednesday, April 27, 2011

Galleri

 Bersama - bersatu membangun sinergitas di UPT PSAA Nganjuk