Saturday, December 30, 2017


PROGRAM GERAKAN NASIONAL PEDULI PERLINDUNGAN PEKERJA RENTAN (GN Lingkaran) BPJS KETENAGAKERJAAN

Kegiatan puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 diselenggarakan di lapangan upacara Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 20 Desember 2017 dengan tema “Kesetiakawanan Sosial Nasional Perekat Keberagaman” .

Dalam acara tersebut Puan Maharani, Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, menyerahkan secara simbolis Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada Agus Lestiono, Disabilitas netra dari Kota Malang, mewakili 4100 Peserta BPJS. Seluruh peserta yang hadir di Makodam Brawijaya terdiri dari 243 Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), 969 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan 2888 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Mereka didaftarkan selama tiga bulan oleh perusahaan-perusahaan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan.

Agus Lestiono adalah disabilitas netra alumni UPT RehabilitasiSosial Bina Netra Malang yang telah membuka usaha pijat tunanetra di Jalan Raya Sawojajar Gang XXI Kota Malang, yang selalu menjadi jujugan pasien-pasien baik dari dalam kota maupun luar kota Malang. Agus Lestiono yang tinggal bersama istri ini telah memiliki cucu dan secara konsisten merangkul rekan-rekannya untuk berkarya di panti pijatnya. Dalam setiap periode ada 3 sampai 4 disabilitas netra yang menjadi tenaga pijat di panti pijatnya.

Agus Lestiono juga merupakan Ketua Koperasi Matahati Jawa Timur . Sebuah koperasi yang beranggotakan disabilitas netra dari beberapa kota di Propinsi Jawa Timur. Koperasi ini telah berdiri sejak Desember 2009 dan sampai sekarang terus menapakkan kaki membantu kesulitan disabilitas netra yang menjadi anggota koperasi dalam bantuan permodalan.

Penyerahan kartu BPJS kepada penyandang disabilitas  ini semakin membuktikan hadirnya negara untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia melalui BPJS Ketenagakerjaan yang didaftarkan oleh perusahaan-perusahaan dengan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR), melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan.

GN Lingkaran BPJS Ketenagakerjaan adalah program untuk menggalang solidaritas dan kepedulian dalam bentuk donasi iuran BPJS Ketenagakerjaan dari pelaku usaha. Pelaku usaha tersebut bisa individu maupun perusahaan. Mereka dapat berpartisipasi dalam memberikan perlindungan kepada pekerja rentan, yang belum memikirkan tentang perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.

Penyerahan kartu BPJS ini semakin membuktikan hadirnya negara untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia melalui BPJS Ketenagakerjaan termasuk untuk pekerja sosial. Semoga kepedulian ini turut meningkatkan kesejahteraan penerima manfaat. Aamiin.

Malang, 31 Desember 2017
Ismi Wardani, Pekerja Sosial UPT RSBN Malang

REPORTASE PERINGATAN HKSN 2017


Dalam rangka Peringatan Hari Kesetiakwanan Sosial Nasional (HKSN) 2017, Propinsi Jawa Timur diselenggarakan serangkaian acara yang betul-betul padat. Kegiatan dimulai dengan Kick Off” HKSN 2017 di Pacitan berupa kegiatan bakti sosial (Baksos). Lokasi difokuskan pada lokasi yang terkena bencana alam tanah longsor, yaitu Desa Melati Kecamatan Arjosari dan Desa Ploso Kecamatan Pacitan. Pembagian sembako dan perlengkapan sekolah bagi anak-anak yang menjadi korban tanah longsor.

Rangkaian acara HKSN 2017 selanjutnya adalah Lomba Foto Kesetiakawanan Sosial, Lintas Batas Kesetiakawanan Sosial (LBKS), Puncak Bulan Bakti Kesetiakawanan Sosial, HKSN Expo, Malam Refleksi Kesetiakawanan Sosial, dan yang terakhir adalah acara Puncak Peringatan HKSN 2017 di Lapangan Kodam V Brawijaya, Surabaya, pada 20 Desember 2017.

Kegiatan LBKS telah dilaksanakan selama 7 hari, mulai tanggal 13 Desember 2017 sampai dengan 19 Desember 2017. LBKS dibagi menjadi 2 tim dengan mengambil jalur lingkar selatan dan Madura, dimana kedua tim nanti akan bertemu di Surabaya pada acara Puncak HKSN 2017.

Pelaksanaan Pameran HKSN 2017 atau HKSN Expo dilaksanakan pada tanggal 19 sampai 22 Desember di Grand City, Surabaya yang diisi dengan beragam acara sosial serta pameran aneka ragam layanan Kementrian Sosial RI serta hasil UKM dari seluruh Indonesia. Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) Expo Tahun 2017 dibuka langsung oleh Menteri Sosial Republik Indonesia pada hari Selasa, 19 Desember 2017.

Dalam sambutannya, Menteri Sosial mengajak masyarakat untuk menempatkan HKSN sebagai bagian dari implementasi sila kelima pancasila, agar keadilan sosial bisa dibangun bersama-sama.”Rasa solidaritas, kesetiakawanan dan gotong royong mari kita gunakan sebagai potensi efektif dan strategis untuk membangun kebersamaan dan penuh kasih sayang kepada seluruh warga bangsanya,” kata dia.

Setelah pembukaan, dilanjutkan kegiatan sosial diantaranya donor darah, pemberian bantuan sembako, pemberian alat bantu disabilitas hingga acara nikah massal yang diikuti sekitar 75 pasangan.
Menteri Sosial mengatakan hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah untuk memangkas kemiskinan struktural.”Kenapa struktural karena mereka sebelumnya berstatus unregisted atau tidak terdata. Harapannya kalau sudah didata, bisa mempermudah dan bisa menjadi bagian dari program perlindungan sosial,” kata Menteri Sosial. Selain itu juga ada pemberian akta kelahiran, dan pemberian apresiasi kepada pilar-pilar sosial dan mitra kerja.


Event Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) yang terselenggara di Grand City Mall Convention Hall ini nyaris diikuti oleh seluruh Direktorat di Kementrian Sosial RI serta Dinas Sosial se-Indonesia. Semua berlomba menampilkan produk unggulan mereka mulai pengembangan model Diklat dengan e-diklat, foto-foto kegiatan, display produk, tumpukan buku-buku perundang-undangan, buku panduan kegiatan penanganan berbagai permasalahan sosial, majalah internal, leaflet UPT dan brosur-brosur program kegiatan. Sayangnya pengunjung umum atau masyarakat umum yang memanfaatkan pameran itu tidak begitu banyak sehingga masing-masing yang berada di stand pameran saling mengunjungi stand lain dan saling menandatangani buku tamu tak lupa souvenir yang telah disiapkan penjaga stand, mulai dari buah salak Minahasa di stand Dinas Sosial Provinsi Minahasa Tengah, Kalender, Payung, Gantungan kunci, kipas, bros, serta alat tulis. 





UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang eksis mengisi salah satu stand Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur menjadi satu-satunya stand yang tidak pernah sepi dalam pameran tersebut.  Walau sudah menerjunkan 10 klien, namun seluruh klien nyaris tidak sempat beristirahat karena tingginya minat pengunjung untuk mencoba pijat disabilitas netra, sehingga pada akhir HKSN Expo 2017, ratusan pengunjung telah merasakan sentuhan terapi dari klien UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra Malang.



Pijat disabilitas netra memiliki peluang yang luas, namun penjualan dan pengemasannya harus ditingkatkan sehingga dapat bersaing untuk segmen mall, plaza dan hotel yang tentu sangat berbeda kualitasnya dengan segmen umum.

Ini memang tantangan besar dengan investasi yang harus digarap dengan serius mulai dari input klien, hard ware tehnik pijat serta berbagai software mulai dari pengetahuan dasar anatomi fisiologi, daily living, orientasi mobilitas, budi pekerti, tata krama, serta performancenya, namun kontribusinya akan sangat terasa dalam mengangkat daya jual disabilitas netra melalui penyerapan tenaga kerja professional dan tidak akan kalah jika harus mengikuti sertifikasi tenaga pelayan kesehatan. Oleh sebab itu, gerakan memajukan prestise disabilitas netra harus  menjadi program utama dalam program pelayanan dan rehabilitasi sosial disabilitas netra di Jawa Timur. Diharapkan disabilitas netra dapat menjadi penggerak perekonomian Jawa Timur yang kreatif.



Kegiatan puncak peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional (HKSN) 2017 diselenggarakan di lapangan upacara Makodam V Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu, 20 Desember 2017 dengan tema “Kesetiakawanan Sosial Nasional Perekat Keberagaman” dihadiri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Forkopimda Jawa Timur, Pejabat Kementrian Sosial RI serta perwakilan dari Dinas Sosial seluruh Indonesia..



Dalam sambutannya Puan Maharani, Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia, mengingatkan bahwa gotong-royong harus tetap ada ditengah-tengah masyarakat yang terus berkembang.

"Gotong-royong itu memang bagian dari masyarakat kita. Dengan gotong-royong, niscaya cita-cita bangsa ini bakal tercapai dan kesejahteraan bagi masyarakat akan terwujud. Gotong-royong itu membantu kita menyelesaikan persoalan-persoalan bangsa yang muncul seiring perkembangan dan kemajuan bangsa dan negara ini," ujar Puan Maharani.

Lalu Puan mencontohkan bahwa peringatan HKSN 2017 di Kota Surabaya
yang dilaksanakan di lapangan upacara Makodam V Brawijaya, ini merupakan hasil dari gotong-royong yang dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat.
"Peringatan HKSN 2017 di lapangan Makodam V Brawijaya ini digelar dengan megah dan ditambah penampilan berbagai kelompok kesenian yang sangat bagus, ini merupakan bukti bahwa gotong-royong menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kita semua," kata Puan.
Jika Pangdam V Brawijaya tidak memberikan izin pelaksanaan peringatan HKSN 2017 di lapangan upacara ini, lanjut Puan, tentunya penyelenggaraannya tidak di lapangan upacara Makodam V Brawijaya yang megah dan luas ini. "Gotong-royong itu penting bagi kita semua," tegas Puan.

Khofifah Indar Parawansa Menteri Sosial Republik Indonesia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan puncak peringatan HKSN 2017 menambahkan bahwa gotong-royong dan persatuan menjadi kunci penting sejarah perkembangan bangsa ini.
"Ulama dan tentara bergotong-royong melawan penjajahan kolonialisme, bersatu padu mengusir penjajah. Pertempuran di Surabaya 10 November juga menjadi bukti persatuan dan gotong-royong selalu mewarnai perjalanan sejarah bangsa dan negara kita tercinta, Indonesia," ujar Khofifah disambut tepuk tangan peserta dan undangan peringatan HKSN 2017.

Memeriahkan peringatan HKSN 2017 di Surabaya, Jawa Timur, usai Puan Maharani Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan RI menyematkan bintang satya lencana bagi sejumlah walikota dan bupati berprestasi di kota-kota di Indonesia.






Diserahkan juga secara simbolis Kartu Peserta BPJS Ketenagakerjaan kepada Agus Lestiono, Disabilitas netra dari Kota Malang, mewakili 4100 Peserta BPJS. Seluruh peserta yang hadir di Makodam Brawijaya terdiri dari 243 Tenaga Kerja Sosial Kecamatan (TKSK), 969 Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan 2888 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Mereka didaftarkan selama tiga bulan oleh perusahaan-perusahaan menggunakan dana Corporate Social Responsibility (CSR) melalui program Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran) BPJS Ketenagakerjaan.

Penyerahan kartu BPJS ini semakin membuktikan hadirnya negara untuk memberikan perlindungan kepada seluruh pekerja di Indonesia melalui BPJS Ketenagakerjaan termasuk pekerja sosial.



Malang, 31 Desember 2017

Ismi Wardani, Pekerja Sosial UPT RSBN Malang